Mungkin tak banyak orang yang mengenal saat mendengar nama Nick Woodman,
tapi ketika mendengar nama Go Pro maka rasanya sudah tak asing lagi.
Padahal Go Pro lahir dari ide Nick Woodman.
Sebelum menjadi miliuner seperti sekarang, warga negara Amerika Serikat
ini sempat menghabiskan waktu untuk berwisata di Bali selama lima bulan.
Ide membuat kamera Go Pro tercetus saat para peselancar kesulitan
mengambil gambar saat melakukan surfing.
Kamera yang diikatkan pada tangan atau papan seluncur selalu terlepas sebelum dimulainya aksi.
Dalam kesulitan selalu terselip kemudahan. Ungkapan inilah yang akhirnya
jadi ide Nick Woodman untuk memborong ratusan ikat pinggang yang
terbuat dari kulit kerang di Bali. Saat membeli hanya seharga 1.90
dollar AS atau sekitar Rp.19.000,- setelah tiba di Amerika Nick Woodman
menjual kembali di pantai California seharga 60 dollar AS atau senilai
Rp.600.000,-
Hasil uang penjualan ikat pinggang buatan Bali serta ditambah pinjaman
35 ribu dollar AS dari ibu, membuat Nick Woodman mewujudkan idenya
membuat tali ikat kamera.
Keberhasilan Woodman dimulai pada tahun 2004 saat perusahaan Jepang
membeli 100 kamera Go Pro di pameran perdagangan olahraga petualangan,
hingga akhirnya Nick Woodman sendiri yang mendesain kamera serta
peralatan tambahan lainnya. Para atlet seperti atlet surfer, terjun
payung dan balap mobil tak kesulitan mengabadikan aksi mereka sendiri.
Para pengguna GoPro yang berbagi pengalaman melalui internet mempercepat
pemasaran kamera unik ini. Sekarang kamera Go Pro dijual seharga 300
dollar AS atau sekitar 3 juta rupiah. Perusahannya telah memperkerjakan
150 orang. Perusahaan teknologi Foxconn telah membeli 8.88% saham
perusahaan Go Pro bernilai 200 juta dollar AS. Kini Nick Woodman
memiliki kekayaan setidaknya 1.15 miliar dollar AS. (@dianindrakencan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar